Selasa, 03 Mei 2016

MAY DAY 2016

       May Day 2016 membawa warna baru bagi dunia Perburuhan di Indonesia, langkah-langkah yang di ambil oleh berbagai elemen Buruh membuat wadah sebagai alat Persatuan bagi Buruh sangat tepat,

Pemerintah melarang gerakan buruh melakukan unjuk rasa di Bundaran HI karena takut terhadap desakan buruh. Berkumpulnya rakyat buruh dalam jumlah banyak dalam satu suara akan memunculkan desakan kuat terhadap pemerintah. Untuk itulah, penguasa mencoba membatasi dan memecah aksi-aksi buruh.Larangan-larangan itu juga membuktikan para penguasa takut jika gerakan buruh bersatu dengan gerakan rakyat. Penguasa yang didominasi partai-partai pendukung kebijakan pasar bebas khawatir dengan kebangkitan partai buruh.

http://spspttel.blogspot.co.id/
Gerakan Buruh Indonesia (GBI) menolak keras Kepolisian Daerah Metro Jaya karena melarang Gerakan Buruh Indonesia untuk melakukan unjuk rasa di Bundaran HI-Bundaran Patung Kuda Indosat, Jakarta. GBI menilai pelarangan ini merupakan bentuk ketakutan partai politik lama terhadap kebangkitan gerakan rakyat.

GBI terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) dan terdiri dari beberapa Federasi Buruh (FSPASI, SBSI 92, FSUI, FGSBM,FSP2KI)
Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia membuat trobosan baru dengan dukungan Serikat Pekerja Anggota di berbagai Wilayah di Indonesai yang salah satu anggotanya adalah Serikat Pekerja Security PT.Tel ( SPS PT Tel ), akhirnya membuat Keputusan untuk berafiliasi secana Nasional dengan KPBI dan sekaligus salah satu Deklarator terbentunya Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia ( KPBI ).